Sekuat apapun bertahan, akhirnya rapuh.

Cinta yang terlalu kuat ini akhirnya rapuh juga olehmu, memang berat melepasmu. Namun ini yang harus aku relakan saat kamu memilih bahagianya.

Mungkin aku terlalu mencintaimu, sampai lupa cara untuk melepasmu, maafkan aku yang selalu hadir di sela kesibukan harimu, bukan maksud untuk mengganggu, tapi ini cinta yang sudah lama aku tunggu.

Kamu janji akan kembali, tapi apa? Sekarang kamu pergi.

Seakan kamu lupa dengan janji yang dulu pernah kita sepakati, kamu ingkari, demi dia yang kamu sayangi.

Setiap hari selama menunggumu hadir kembali, aku memiliki rindu. Rindu yang teramat besar, sampai setiap malam aku hanya merindukanmu.

Aku mencoba menerima kenyataan dengan cara mengapus semua tentangmu, tapi apa daya. Ternyata aku belum bisa melupakanmu sewajarnya, cinta ini terlalu kuat.

Aku selalu mendoakan, somoga apa yang kamu jalani bisa memberikan kebahagian, mungkin aku tidak seperti dia yang kamu sayangi. 

Tapi setidaknya, aku pernah berjuang mempertahankan cinta ini.

Pict By Tumblr

Terimakasih sudah memberikan luka, berkat luka itu aku belajar untuk mengikhlaskan.

Ini hanya kisah cinta SMA.

Ketika peran monyet menjadi lakon utama dari kisah percintaan.

Maff bila ada kesamaan cerita, mungkin itu hanya kebetulan semata. Layaknya aku dan dia, kebetulan aku cinta dia tidak.

Pada intinya ketika kita berani untuk mencintai, maka kita harus siap patah hati.


Komentar

Posting Komentar