Saat teduhku adalah kamu, malamku sempurna


Aku pernah ada disana, merasakan teduhnya hati saat masih bersamamu.

Tapi sekarang semuanya sirna saat kau mulai pergi dengan caramu.

Satu yakinku, perginya kamu bukan untuk meninggalkan duka.

Benakku pun berpikir, mungkin perginya kamu adalah untuk membuatku terlihat bahagia.

Meski sebenarnya hati ini teramat luka, seperti hujan deras yang menghempas bumi tanpa reda.

Andi
-1992-

Komentar

  1. ciattt keren juga tuh puisinya hahaha ,apa daya ane bicara aja kagak bnr ,apa lagi bikin puisi kaya gini

    BalasHapus

Posting Komentar